Malang, 20 Oktober 2018 – Peran PKS dalam kancah perpolitikan nasional kian besar. Oleh karena itu, kata KH Amang Syafruddin Lc, mengganggu apalagi menenggelamkan PKS merupakan keinginan besar dari lawan Politik.
“PKS kian besar, tidak sampai satu ruangan kita berkumpul tahun 1998, dalam pertemuan kecil tapi semangat besar, akhirnya melahirkan PK. Partai kemaren sore.” ujar Amang.
Menurut Amang, penting bagi PKS untuk terus membuka diri sembari menguatkan komitmen kebersamaan, “Kita sudah teruji, belasan tahun bersama, harus bisa melewati tantangan apapun, termasuk pemecah-belahan kader di Partai.” Di PKS yang Partai Dakwah, ada prinsip Qiyadah wal Jundiyah, ada prinsip-prinsip yang harus dijaga oleh pemimpin dan yang dipimpinnya.
Lebih lanjut Amang meminta kader untuk menyempurnakan ketaatan kpd Allah dan Rosululloh SAW serta Ulil Amri (pemimpin). Amang merumuskannya dalam tiga hal; mencintai ulama, menghormati yang lebih tua (masyaikh) serta menaati pemimpin, “Pemimpinlah yg berhak memberikan qoror/perintah dg mekanismenya kepada yang dipimpinnya”, tutup Amang.