PKS mempunyai konsep tersendiri tentang maksud kalah menang, semoga para kader bisa memahaminya dengan baik.
1. Setelah PKS dihantam secara dahsyat dan bertubi-tubi, target “lawan” adalah melumpuhkan daya juang kader PKS dan juga daya juang & kebanggaan anak keturunan biologisnya.
2. Mereka (para lawan) itu juga selalu menghembuskan terompet “PKS tamat”- “PKS tamat”.
3. Lagi-lagi, yang ditarget dari hantaman dan hembusan itu adalah kader dan generasi biologisnya, supaya tidak ada lagi yang memperjuangkan visi misi seperti yang diusung oleh PKS!
4. Oleh karena itu, PKS memaknai “menang” dalam pemilu adalah sebagai berikut:
a. PKS menyebut diri menang jika para kadernya tetap semangat dan bahkan bertekad bulat untuk terus memperjuangkan visi misinya.
b. PKS menyebut diri menang jika anak keturunan biologis para kadernya tetap bangga bahwa orang tuanya adalah para pejuang, dan tumbuh dalam diri mereka semangat untuk mengikuti, menjaga dan melanjutkan perjuangan orang tuanya.
c. PKS menyebut diri menang jika eksistensinya masih bertahan, yaitu lolos PT (Parliamentary Treshold), yaitu batas petolehan 3.5% suara pemilu legislatif. Dan para kader dan anak keturunan biologisnya patut berbangga, sebab, setelah gempuran dahsyat, ternyata masih dapat mencapai perolehan antara 6.5% – 7.5%.
Oleh karena itu, wahai para kader dan anak-anak kader:
1. Perbanyak ucapan alhamdulillah wasy-syukru lillah atas kemenangan ini.
2. Tetaplah bangga dan semangat dalam memperjuangkan visi, misi, program dan aksi-aksi PKS, baik yang bersifat perseorangan maupun bersama-sama (jama’i).
3. Mari terus senandungkan syi’ar-syi’ar, idiom-idiom, mahfuzhat dan nasyid-nasyid perjuangan.
Semoga, dengan tetap terus berjuang, Allah SWT akan menambahkan anugrah-Nya kepada PKS dan para kadernya, amin.